Jakarta – Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, bertolak ke Beijing, Tiongkok, Selasa, 9 Juli 2025. Kehadirannya diundang secara resmi oleh Pemerintah Tiongkok untuk menjadi pembicara dalam Forum Dialog Peradaban Global yang akan berlangsung pada 10–11 Juli.
Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah, mengatakan undangan ini merupakan bentuk penghormatan atas kontribusi Megawati dalam diplomasi internasional dan upaya perdamaian global.
“Forum ini bertujuan memperkuat pertukaran antarperadaban, meningkatkan pengertian dan kepercayaan antarbangsa, serta mendorong harmoni dan pembangunan dunia,” kata Basarah dalam keterangan tertulis, Selasa.
Forum tersebut digagas sebagai tindak lanjut dari inisiatif Presiden Tiongkok Xi Jinping, yaitu Global Civilization Initiative (GCI) yang diperkenalkan pada 2023. Prakarsa ini menekankan pentingnya keberagaman budaya, inklusivitas, dan koeksistensi antarbangsa di tengah dinamika global yang semakin kompleks.
Menurut Basarah, kehadiran Megawati menjadi simbol kuat komitmen Indonesia dalam mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan kerukunan lintas budaya.
Forum ini dijadwalkan dihadiri sekitar 600 peserta dari 140 negara, terdiri atas para mantan kepala negara, diplomat, akademisi, serta tokoh lintas sektor dari berbagai belahan dunia.
Beberapa tokoh dunia yang dijadwalkan berbicara selain Megawati antara lain Presiden Namibia keempat Nangolo Mbumba, Mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama, Mantan Perdana Menteri Belgia Yves Leterme, Mantan Perdana Menteri Nepal Jhala Nath Khanal, serta Mantan Perdana Menteri Mesir Essam Sharaf.
Forum akan terbagi ke dalam sesi pleno, forum paralel, serta kunjungan lapangan di sela-sela rangkaian acara. Diharapkan, pertemuan ini mampu mendorong terbentuknya jejaring kerja sama antarperadaban dan kontribusi nyata dalam menjaga stabilitas serta perdamaian global.
“Semoga kehadiran tokoh besar Indonesia seperti Ibu Megawati dapat memperkuat eksistensi peradaban Indonesia di panggung dunia serta membantu membangun tatanan dunia yang lebih damai dan berkeadaban,” ujar Basarah.