Bandung – Sengketa manajemen Bandung Zoo berbuntut panjang. Keributan antara pengelola lama dan baru mengakibatkan kebun binatang di Jalan Lebak Siliwangi ini ditutup sementara. Garis polisi terpasang di gerbang utama, menandakan situasi yang masih tegang. Beberapa petugas kepolisian tampak berjaga-jaga di lokasi.
Sulhan Syafii, Humas Bandung Zoo dari manajemen lama, menjelaskan penutupan terpaksa dilakukan atas permintaan pihak berwajib. "Penutupan ini akibat ulah oknum dari Taman Safari yang mengganggu operasional," ujarnya saat ditemui Kamis (8/8).

Meskipun ditutup, perawatan satwa tetap terjaga. Para keeper diizinkan masuk untuk memberi makan dan merawat hewan-hewan koleksi Bandung Zoo, termasuk karnivora dan orangutan yang membutuhkan perawatan intensif setiap tiga jam sekali. "Kondisi satwa alhamdulillah baik," tegas Aan, sapaan akrab Sulhan Syafii. Ia menambahkan, bahkan beberapa satwa baru lahir, termasuk karnivora dan anak orangutan bernama Tama—yang diasuh Wali Kota Bandung—tetap mendapatkan perawatan optimal.
Mediasi antara kedua belah pihak telah dilakukan, namun menemui jalan buntu. "Mereka ngotot menyatakan diri sebagai pihak yang sah, padahal ada dua pembina yang menyatakan tidak menandatangani surat mereka. Secara legal, surat tersebut belum sah," jelas Aan.
Sebelumnya, kericuhan terjadi pada Rabu (6/8) ketika sekelompok orang menerobos gerbang Bandung Zoo. Mereka terlibat bentrok fisik dengan petugas keamanan dari manajemen baru. Situasi sempat tak terkendali sebelum akhirnya polisi berhasil menenangkan massa dan kedua belah pihak sepakat untuk meredakan konflik. Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui kapan Bandung Zoo akan kembali beroperasi.