Makassar – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan signifikan jumlah investor pasar modal di Provinsi Sulawesi Selatan. Hingga April 2025, total investor di wilayah tersebut meningkat sebesar 25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Data tersebut diungkap dalam laporan OJK Regional 6 Sulampua, yang menyebut peningkatan terjadi pada seluruh instrumen investasi pasar modal, mulai dari saham, reksa dana, hingga surat berharga negara.
Didominasi Generasi Muda
Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Darwin Silalahi, menyatakan bahwa pertumbuhan jumlah investor didorong oleh semakin tingginya minat generasi muda terhadap investasi. Hal ini juga ditopang oleh kemudahan akses melalui platform digital.
“Sebagian besar investor baru berasal dari kalangan usia muda, terutama generasi milenial dan Gen Z. Literasi keuangan yang meningkat serta kehadiran aplikasi investasi berbasis digital turut mempercepat pertumbuhan ini,” ujar Darwin dalam keterangannya, Senin (8/7/2025).
Nilai Transaksi Naik, Tantangan Edukasi Masih Ada
Selain pertumbuhan jumlah investor, OJK mencatat peningkatan nilai transaksi pasar modal dari Sulawesi Selatan. Namun demikian, tantangan edukasi dan pemahaman risiko investasi masih menjadi perhatian utama.
OJK bersama pelaku industri terus mendorong kegiatan edukasi dan inklusi keuangan, termasuk di kawasan pelosok dan kampus-kampus.
“Kami menekankan pentingnya edukasi agar investor pemula tidak sekadar ikut tren, tapi memahami instrumen yang mereka pilih,” tambah Darwin.
Dengan pertumbuhan positif ini, Sulawesi Selatan disebut berpotensi menjadi salah satu wilayah dengan kontribusi terbesar terhadap pasar modal di Indonesia Timur.