Labuan Bajo – Media sosial diramaikan dengan beredarnya video dua pesawat militer Amerika Serikat jenis V-22 Osprey yang mendarat di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Minggu (6/7/2025). Sebelum mendarat, pesawat tersebut sempat terbang rendah di wilayah Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, dan mengejutkan warga sekitar.
Vensis Jehaman, warga setempat, mengaku sempat kaget mendengar suara keras dari atas rumahnya. “Serentak kami keluar rumah, ternyata ada helikopter terbang rendah. Kami bingung kenapa bisa sedekat itu dengan daratan,” ujarnya, Senin (7/7/2025).
Warga mengaku semakin terkejut saat kemudian melihat unggahan video yang menunjukkan dua pesawat militer tersebut mendarat di Bandara Komodo. Peristiwa itu terjadi pada Minggu sore dan cepat menyebar di media sosial.
Pihak Bandara: Hanya Isi Bahan Bakar
Humas Bandara Internasional Komodo, Marwa, membenarkan bahwa dua unit pesawat militer Amerika Serikat jenis V-22 Osprey memang mendarat di Bandara Komodo pada Minggu sore.
“Pesawat itu singgah di Labuan Bajo hanya untuk mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan penerbangan ke Darwin, Australia,” ujar Marwa.
Pesawat V-22 Osprey merupakan pesawat militer jenis tiltrotor hasil kolaborasi Boeing dan Bell Helicopter Textron. Pesawat ini memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat vertikal seperti helikopter, namun dapat terbang dengan kecepatan dan jangkauan layaknya pesawat baling-baling konvensional.
Tidak Ada Informasi Resmi dari Pihak AS
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kedutaan besar Amerika Serikat terkait aktivitas penerbangan militer tersebut di wilayah Indonesia. Keberadaan pesawat militer asing di ruang udara nasional kerap menjadi sorotan karena menyangkut izin diplomatik dan pertahanan udara.
Peristiwa ini memicu diskusi publik mengenai lalu lintas udara asing di wilayah Indonesia, khususnya di kawasan strategis seperti Labuan Bajo yang menjadi pintu gerbang pariwisata nasional dan kawasan konservasi.